Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Rekonstruksi Pendidikan Dasar Berkompeten dalam Menyongsong Arus Globalisasi: (Bagaimana Proses Pembelajaran Daring di Tengah Pandemi Covid-19?)

Foto: Penulis Rekonstruksi pendidikan dasar berkompeten merupakan satu hal yang perlu dilakukan dalam menyongsong perkembangan arus globalisasi yang semakin dinamis. Kedinamisan ini tentu kemudian menuntut lembaga pendidikan yang memang siap menjadi wadah sebagai candradimuka pengembangan pengetahuan ( knowledge ) serta penanaman nilai ( value ) terhadap warga negara. Perkembangan zaman era kontemporer pula akan berdampak signifikan dalam pengembangan teknologi informasi. Tentu dalam perkembangan teknologi informasi akan berpengaruh pula dalam sektor pendidikan. Ini artinya dalam proses pembelajaranpun tidak terlepas menggunakan teknologi informasi, akan tetapi yang perlu kemudian dipahami secara seksama tidak semua lembaga pendidikan menggunakan teknologi. Hal ini tentu tidak terlepas dari letak geografis serta perekonomian dari masing-masing daerah. Dalam hal ini penulis tidak bermaksud langsung menjust bahwa teknologi adalah segala-galanya dalam proses pembelajaran. Abad 21 m

Rekonstruksi Pendidikan Karakter dalam Menyongsong Abad 21

Foto: Penulis Pendidikan menjadi sentral utama dalam membentuk individu yang mampu menjawab tantangan zaman era kontemporer. Pendidikan tidak hanya tendensi pada proses transfer ilmu pengetahuan ( transfer of knowledge ), akan tetapi bagaimana penyelarasan transfer ilmu pengetahuan ( transfer of knowledge ) dengan transfer nilai ( transfer of   value ) dalam menciptakan individu yang cerdas secara spiritual, intelektual, serta emosional. Individu yang memiliki perilaku yang baik, cakap, mandiri, bertanggung jawab, berakhlak mulia serta mampu mengendalikan diri di tengah kehidupan sehari-hari. Sebagaimana fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional yang tertuang pada Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas Bab 2 pasal 3, yaitu: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan berta

Falsafah Kalembo Ade dalam Perspektif Sosiologi: (Tinjauan Masyarakat Mbojo)

Foto: Penulis, Izul Monta Kehidupan bersosial dalam masyarakat tidak terlepas dari berbagai macam dinamika, baik yang memiliki muatan nilai-nilai positif maupun negatif. Hal ini tentu kemudian tidak terlepas dari berbagai ragam karakter masing-masing individu yang berada dalam kelompok masyarakat. Dalam masyarakat Mbojo (Bima) pada khususnya dinamika-dinamika dalam kehidupan bersosial tidak terlepas dari muatan nilai-nilai falsafah yang kemudian menjadi pegangan hidup serta diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu falsafah yang terlahir dari Rahim neneng moyang masyarakat Mbojo (Bima), ungkapan yang disampaikan dari mulut ke mulut kemudian menjadi cikal bakal masyarakat Bima sampai dengan saat ini adalah ungkapan “kalembo ade”. Ungkapan kalembo ade merupakan ungkapan yang unik serta produktif dan dapat digunakan dalam berbagai konteks. Ungkapan ini yang sering kemudian disampaikan sebagai suntikan suplemen dalam menyejukkan kehidupan bersosial. Ungkapan kalemb