Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Pendidikan sebagai Candradimuka: "Rekonstruksi Kebudayaan Bangsa"

Foto: Penulis Bangsa yang besar merupakan bangsa yang memiliki SDM yang berkualitas sebagai roh dalam membentuk serta menggerakkan bangsa kearah yang lebih progresif. Pendidikan harus dijadikan sebagai kiblat dalam rekonstruksi kebudayaan bangsa. Pendidikan bukan saja dipraktekkan dalam ruang-ruang hampa yang terikat oleh sebuah kebijakan, akan tetapi bagaimana pendidikan harus hadir secara terbuka yang tidak terikat oleh lembaga—lembaga pendidikan sehingga pembatasan kelas bukanlah bomerang dalam memenuhi kebutuhan individu akan pendidikan sebagai penopang dalam menata serta membentuk diri. Founding father Republik Indonesia Ir. Soekarno menyatakan bahwa “pendidikan merupakan arena untuk mengasah akal dan mengembangkan intelektualitas atau renaissance paedagogie ”.   Kehadiran pendidikan yang terbuka harus menjadi landasan fundamental sebagai upaya prefentif buta aksara serta sifat kolonialisme yang masih melekat. Pembebasan dari belenggu-belenggu yang menyebabkan ...

Integreted Curriculum: "Relevan dengan Kurikulum 2013"

Foto: Penulis Menurut hemat saya, secara definitif integrated curriculum merupakan pengintegrasian antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang lainnya (pendekatan tematik) yang mengarah pada Kurikulum 2013. Menurut Hamalik (2013) Kurikulum terintegrasi atau terpadu ( integrated curriculum ) ini, batas-batas di antara semua mata pelaajaran sudah tidak terlihat sama sekali, karena semua mata pelajaran sudah dirumuskan dalam bentuk masalah atau unit. Jadi, mata pelajarannya sudah menjadi satu kesatuan dalam tema, subtema, serta pembelajaran.   Sebagai contoh: Pada buku guru kelas 4 Tema 1 “Indahnya Kebersamaan” Subtema 1 “Keberagaman Budaya Bangsaku” Pembelajaran 1 “mata pelajaran IPS, Bahasa Indonesia, dan IPA ( https://www.amongguru.com › Bahan Ajar).   Hal ini juga relevan dengan definisi integrated curriculum pada jenis-jenis kurikulum menurut Nasution (2009) dan Idi (2010) . Menurut Dahlia & Suyadi (2014) Kurikulum 2013 merupakan hasil penyempu...

Kurikulum 2013: “Menelisik ke efektifan Implementasi K13”

Foto : Penulis Dinamika Pendidikan di Indonesia era kontemporer tidak terlepas dari perkembangan zaman yang sifatnya dinamis . Karena pendidikan merupakan jantung dari masa depan suatu bangsa. H.A.R. Tilaar menambahkan, pendidikan tidak hanya menciptakan manusia yang pintar, tetapi juga berbudaya, sehingga setiap warga Negara wajib mendapatkan pendidikan sebagai penopang dalam menata kehidupan yang lebih baik serta mencerdaskan diri. Hal itu tentu sesuai dengan amanat Undang-Undang Bab XIII Pendidikan dan Kebudayaan Pasal 31 Ayat 2 “Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Narasi tersebut mengkonstruksi persepsi dari penulis bahwasanya setiap orang memiliki hak untuk memperoleh pendidikan setidak-tidaknya Pendidikan Dasar. Akan tetapi, menurut hemat penulis hal itu berbeda dari realita yang terjadi pada tubuh bangsa yang majemuk saat ini. Pendidikan bukan dijadikan sebagai alat vital dalam mencerdaskan melainkan sebagai alat...